Bijaksana dalam Bermedia Sosial

PPGSUTRA.COM – DPP LDII menggelar acara webinar nasional dengan judul “Manfaat dan Mudharat Social Media” pada Minggu (31/01). Acara ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom.

Lukman Abdul Fattah, ST., M.Si. Ketua DPP LDII yang merangkap sebagai Praktisi Telematika menuturkan bahwa tabayun/mencari kejelasan informasi harus dilakukan sebelum kita menerima informasi. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahpahaman tentang informasi tersebut.

“Kalau ada informasi yang masuk, maka harus dipertimbangkan dulu, apakah informasi yang kita terima itu benar? Apakah informasi itu baik untuk orang lain? Jadi jangan asal share,” terang Lukman.

Di era sekarang, penggunaan media sosial sangat marak, terutama pada kalangan muda. Seseorang hanya cukup memegang gawai atau laptopnya untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh. Komunikasi maya ini memiliki banyak manfaat dan mudarat. Adanya fasilitas media sosial, banyak peluang bisnis yang dapat dicapai dan dibentuk.

“Selain untuk media komunikasi, media sosial juga digunakan oleh manusia untuk streaming, bisnis, social network, dan menemukan lokasi,” jelas Lukman.

Disisi lain, media sosial juga mempunyai mudarat, manusia jadi terlalu fokus terhadap HP-nya. Hal ini mengakibatkan mereka jarang berkomunikasi secara langsung dengan orang yang ada disekitarnya. Banyaknya penipuan, kasus hoax, dan bullying juga sering terjadi di media sosial. Bahkan, ada banyak situs yang menyediakan tayangan video porno. Media sosial juga menjadi ajang pamer untuk mendapat pengakuan publik, sehingga menimbulkan banyak terjadinya kejahatan/cyber crime yang dapat menimbulkan terganggunya psikis seseorang.

Pakar Cyber Polri menerangkan, mungkin perbuatan mereka itu niatnya hanya iseng atau bercanda, tapi akhirnya jadi viral dan menimbulkan dampak buruk.

“Sebelum men-share video, harus dilihat terlebih dahulu, kapan video tersebut diambil. Bisa jadi video itu diambil 2 tahun yang lalu,” ujar Faqih.

Untuk itu, di zaman teknologi seperti saat ini. Harus lebih berhati-hati dalam penggunaan media sosial.
“Yang bisa memfilter di media sosial adalah diri kita sendiri,” tambah Lukman. (sekar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *