Asah SkillBeritaInfo MenarikKabar LDIIKabar MillenialKabar SilaturahmiUncategorized

Kunci Utama Menikah adalah Niat

PPGSUTRA.COM – Penggerak Pembina Generasi Penerus (PPG) Surabaya Utara memberikan motivasi menikah bagi para Muda-Mudi LDII Surabaya Utara khususnya bagi yang umurnya sudah matang, melalui acara Talkshow Mental Health Pra-Nikah dengan tema “Mewujudkan Generus yang Dewasa dan Berwawasan untuk Persiapan Menuju Jenjang Pernikahan” pada Minggu (19/06) di Masjid Sabilul Muttaqin, Surabaya Utara.

Acara tersebut diikuti oleh 300 orang dan isi oleh beberapa pemateri yakni Samsul Huda selaku Dewan Penasihat LDII Surabaya Utara, Ust Abdul Basith selaku Guru Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Subulussalam dan Joenistiah, M.Psi selaku Ahli Psikologi.

Peserta Talkshow Mental Health Pra-Nikah dengan tema “Mewujudkan Generus yang Dewasa dan Berwawasan untuk Persiapan Menuju Jenjang Pernikahan" pada Minggu (19/06) di Masjid Sabilul Muttaqin, Surabaya Utara.
Peserta Talkshow Mental Health Pra-Nikah dengan tema “Mewujudkan Generus yang Dewasa dan Berwawasan untuk Persiapan Menuju Jenjang Pernikahan” pada Minggu (19/06) di Masjid Sabilul Muttaqin, Surabaya Utara.

Dalam penuturannya Samsul menerangkan bahwa seseorang dikatakan siap menikah itu tidak ada ukuran yang paten tapi kunci yang pasti adalah niat.

“Kalau tidak niat, meski usia sudah 30 tahun ya tidak menikah kalau tidak niat. Karena kalau di pemerintah seorang wanita boleh menikah minimal usia 19 tahun kalau laki-laki minimal usia 21 tahun,” terang Samsul.

Selain niat, seseorang dikatakan siap menikah dapat dilihat dari sisi mentalnya, kesiapan mental menuju jenjang pernikahan itu sangat diperlukan. “Dalam kehidupan kita, pelajaran tentang rumah tangga itu tidak ada. Hanya waktu yang berbicara,” tambah Samsul.

Joenistiah juga menambahkan bahwa supaya mental seseorang itu sehat maka fisiknya harus kuat dan tahan banting (tidak sakit-sakitan). Karena fisik dapat mempengaruhi mental.

“Mental adalah cara pola pikir seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan, Bagaimana dia menilai seseorang dan Bagaimana dia menilai seseorang. Kesehatan mental itu nanti akan di bawa ketika kita akan membentuk keluarga baru. Maka dari itu harus memiliki fisik yang kuat dan tidak lemah,” terang Joenistiah.

Basith juga menambahkan dari sisi agama. Bahwa tolak ukur seseorang itu dikatakan siap menikah adalah mampu. Mampu untuk memberikan nafkah kepada istrinya dan mampu bertanggung jawab. Namun, dari semua itu yang paling penting adalah disiapkan agamanya terlebih dahulu. Karena kalau seseorang itu yang disiapkan agamanya, maka dia pasti akan mendapat pasangan yang beragama juga.

“Haqiqinya pernikahan itu tujuannya adalah supaya terjaga agamanya. Orang kalau niat nikah tujuannya supaya agamanya terjaga, itu pasti dapat pertolongan. Jangan khawatir tidak ditolong oleh allah, karena pasti ditolong oleh allah dan itu sudah menjadi janjinya allah,” terang Basith. (ysy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *