Kurikulum dapat Meningkatkan Kualitas Sebuah Pendidikan

Sosialisasi Garis-Garis Besar Materi dan Target Pembinaan Generasi Penerus pada Minggu (25/06) di Masjid At-Taqwa Wonokusumo, Surabaya.

Tingkatkan kualitas kurikulum dalam dunia pendidikan TPQ Masjid LDII Wilayah Surabaya Utara. Pembina Penggerak Generasi Penerus (PPG) LDII Surabaya Utara gelar acara Sosialisasi Garis-Garis Besar Materi dan Target Pembinaan Generasi Penerus pada Minggu (25/06) di Masjid At-Taqwa Wonokusumo, Surabaya.

Kata “Garis” merupakan simbol batas dan target yang di tentukan dalam pencapaian materi. Jika disekolah umum sama halnya dengan Silabus.

“Kalau di pemerintah materi/kurikulum sekolah sudah ditentukan, tapi dalam lembaga TPQ kita perlu menambah dan menentukan materi dan target pencapaian sesuai jenjang anak didik, mulai tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan Pra Nikah,” ujar Candra, Ketua PPG LDII Surabaya Utara.

Candra juga menyampaikan bahwa penyeragaman kurikulum merupakan salah satu tolok ukur bagi kegiatan belajar mengajar serta dapat menjadi dasar pegangan bagi para pendidik.

“Kita seragamkan kurikulum antar TPQ, supaya sevisi misi dalam mendidik generasi penerus,” imbuh Candra.

Dalam kurikulum yang baru ini akan difokuskan kepada 3 tema, yakni Alim Faqih, Berakhlaqul Kharimah dan Kemandirian seorang peserta didik.

“Character Building harus diterapkan sejak dini,” jelas Candra.

Sebuah kurikulum tak akan tercapai jika tak ada guru yang menjalankannya dan menjadi seorang guru juga bukanlah hal yang mudah karena bukan hanya memberikan contoh tapi setiap ilmu yang disampaikan juga harus bermanfaaat.

“Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama hal tersebut juga diperkuat oleh H. Abdul Syahid selaku Dewan Penasehat PPG LDII Surabaya Utara. Bahwa guru yang mengajarkan tentang ilmu Al-Qur’an merupakan profesi yang lebih mulia daripada profesi yang lain, karena akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah.

“Untuk urusan mengajar Al-Qur’an itu tidak ada kata pensiun. Karena pahalanya sangat besar,” terang Syahid.

Syahid juga mengutip dari sebuah hadist tentang keutamaan belajar Al-Qur’an, yakni dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi).

Artinya banyak ilmu hikmah, cerita dan hukum yang dapat kita pelajari sebagai pedoman dalam hidup. Syahid juga menjelaskan bahwa belajar Al-Qur’an dapat membuat hati jauh merasa lebih tenang.

“Belajar Al-Qur’an dapat membuat hati tenang, karena Allah akan memberikan ketenangan didalamnya,” terangnya.

Lalu acara dilanjutkan dengan praktek Microteaching dalam penerapan kurikulum yang baru. Supaya seluruh guru yang hadir dapat memahami tentang cara penerapan kurikulum yang baru dengan baik dan benar. (ysy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *